P.U.N.K

Awal kemunculan ideologi punk di Inggris

Punk secara etimologis berasal dari Bahasa inggris, yaitu “Public United not Kingdom” yang kemudian disingkat menjadi P.U.N.K. Punk pada awalnya adalah sebuah ideologi sebagai bentuk resistensi terhadap permasalahan sosial-politik, yang kemudian merambah sampai menjadi subkultur. Pada saat itu musik di Inggris di dominasi oleh kaum rocker, yang notabanenya memiliki skill yang tinggi dalam musikalitas serta syair cinta yang melankolis. Selain rock, aliran musik lain seperti jazz, pop, klasik juga sangat populis pada saat itu.

Punk pertama kali muncul pada negara Inggris sebagai Gerakan anak muda yang berasal dari kalangan pekerja dan dilatarbelakangi oleh permasalahan ekonomi dengan tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Ideologi punk kemudian lahir pada tahun 1970 an sebagai bentuk ketidakpuasan akan sistem dan peraturan yang berlaku di Inggris, serta sebagai bentuk ide dan perlawanan kelas pekerja terhadap pemerintahan yang menerapkan sistem kapitalisme, dengan melakukan penindasan dan eksploitasi terhadap para pekerja industri.

Ada masa dimana kaum punk sangat sulit dibedakan dengan kaum skinhead, meski memiliki semangat yang sama yaitu anti kemapanan kelas bawah. Skinhead sebenarnya sangat berbeda dengan punk. Skinhead merupakan subkultur yang lahir di London, bebarengan dengan punk, hanya saja skinhead lebih identik dengan potongan botak dan kelas pekerja yang rasis dan Neo-Nazi.

Meski berawal dari musik, punk sedikit demi sedikit berubah menjadi gaya hidup yang penuh dengan pandangan ideologis, hal itu dikarenakan adanya pengertian bahwa hebohnya penampilan (appearance/form) harus disertai dengan hebohnya pemikiran (idea/content). Musik musik mereka penuh dengan pandangan sosial politik yang akhirnya terpatri dalam kehidupan mereka sehari-sehari.

Inti dari ideologi punk adalah pada motto “D.I.Y (Do It Your Self)”, motto ini begitu diyakini dan dihidupi oleh mereka layaknya sebuah ajaran dogma agama. “Do It Your Self” artinya semua dapat dikerjakan sendiri, bahkan kecenderungan ideologi mereka selalu berkaitan dengan perlawanan terhadap kekuasaan/politik, vandalisme, dan segala hal yang cenderung negatif. Namun dibalik ideologi tersebut sebenarnya ada juga kandungan yang positif, seperti pola hidup mandiri, berkarya (musik) meski dalam keterbatasan, Keberanian dalam mengaktualisasikan diri serta kepercayaan diri yang tinggi. Motto “Do It Your Self” juga dipahami mereka untuk bertindak seenaknya, akhirnya dalam menyampaikan aspirasi komunitas punk sering melakukan hal‐hal seperti aksi vandalisme yaitu menaruh atau memuat gambar‐gambar yang provokatif, memasukkan pesan‐pesan politik, berkali‐berkali memuat gambar tanpa informasi sumber atau lisensi, seringkali juga disertai pengrusakan pada fasilitas umum.

Anarki adalah Punk ?

Anarkisme dalam Punk sebenarnya tidak berkaitan dengan perusakan, kekerasan, atau perkelahian seperti kebanyakan di liput oleh media massa pada umumnya. Paham anarkisme muncul dari berkembangnya beberapa isu politik yang dianggap harus dihapuskan dalam kehidupan masyarakat seperti, anti-kapitalisme, yang menyebabkan ketimpangan ekonomi yang selalu menguntungkan kaum elit. Antiperang, rasisme, dan fasisme atau supranasionalis, yang beranggapan bahwa tak ada bangsa yang melebihi bangsa lain, semua bangsa dan ras adalah sederajat (power of equality).

Dari paham inilah kemudian muncul istilah Anarko Punk, yaitu sebagai Gerakan subkultural punk yang dilakukan oleh individu, kelompok, ataupun grup band untuk menyebarkan paham anarkisme. Sex Pistol adalah salah satu grup band yang ikut andil dalam penyebaran paham anarkisme ini, mereka menentang Pemerintahan Ratu Elizabeth II dan sistem monarki di inggris. Dalam kebanyakan lagu Sex Pistol, banyak lirik lirik yang mengandung pesan perlawanan sebagai bentuk ketidakpuasan masyarakat, khususnya kaum punk terhadap pemerintahan yang berkuasa pada saat itu.

Gerakan sub kultural punk merupakan Gerakan libertarian yang anti terhadap penindasan. Gerakan punk secara politik adalah suatu bentuk Gerakan resistensi. Anti kemapanan dalam Punk kemudian berkembang untuk menjunjung tinggi kebebasan individu dalam berekspresi.

Punk di Indonesia

Terdapat pernyataan yang menyatakan bahwa Sex Pistols turut berperan dalam penyebaran globalisasi budaya, dalam hal ini perkembangan musik Punk yang tersebar di Indonesia. Hal ini mendorong generasi muda di Indonesia secara umumnya dalam membentuk band dengan substansi musik dan liriknya yang merujuk dari lagu-lagu yang dirilis oleh band Sex Pistols maupun band-band beraliran Punk yang menginspirasi lainnya (pada gelombang pertama musik Punk masuk ke Kota Malang). Bagi kebanyakan mereka yang menjalani hidup sebagai Punk, musik memang bukan hanya soal ekspresi diri, tapi juga jadi senjata perlawanan dan kritik sosial pada sistem yang menurut mereka tak sesuai. Melalui lirik-liriknya, band-band beraliran Punk secara global mengkritisi pemerintah dan ketidakadilan di dalam masyarakat global pada umumnya serta membela kaum-kaum tertindas dan lemah.

Punk mulai merambah Indonesia, khususnya Jakarta pada akhir 1980-an. Periode itu disebut sebagai periode pra-Punk Jakarta. Tak cuma musik, gaya berpakaian juga turut menandai awal masuknya Punk di Indonesia. Fashion Punk memang berbeda dari gaya komunitas lain. Tampilan mereka unik dan kontras dengan gaya berpakaian mainstream. Fashion (cara berpakaian) sebagai salah satu elemen penting di komunitas Punk sudah dapat ditemukan pada periode praPunk. Dandanan Punk dengan menggunakan jaket ala band Ramones bahkan sudah terlihat pada era 1980-an. Punk terbentuk sebagai upaya perlawanan terhadap budaya dominan atau counter culture. Pada awal mula Punk hadir di Indonesia, pada umumya memulai ketertarikannya pada Punk melalui musik yang berbeda dan unik dengan dibawakan dengan fashion yang unik dan berbeda pula. Pada perkembangannya, baru lah mereka melakukan studi lanjutan mengenai konsep yang diadopsi dari Punk dan alasan dari band-band Punk yang mengangkat isu sosial dan politik secara global dalam musik dan liriknya.

Publikasi ini ditulis  oleh Jalu